KEKERINGAN DAN PENCEGAHANNYA (Opini Kampanye Pelestarian Alam)

Di masa lalu air dianggap sebagai sumber daya yang tak terbatas. Orang bisa mandi berkali-kali, minum sampai perut kembung, pasokan air, menggunakan sumur, tetap mencukupi. Namun keadaan sudah berubah. Kini kekeringan semakin sering terdengar. Di musim kemarau, penghematan air harus dilakukan agar mencukupi sampai hujan pertama datang. Kekeringan menjadi kabar yang muncul hampir setiap tahun.

 

Kekeringan adalah kekurangan pasokan air di suatu daerah dalam jangka lama (minimal beberapa bulan). Berdasarkan definisi ini, ada dua hal yang mungkin terjadi. Pertama, pasokan air berkurang secara signifikan, padahal penggunaan air tidak mengalami penurunan. Kedua, pasokan air tetap, namun penggunaan air meningkat secara signifikan.

 

Kekeringan ini dianggap sebagai bencana ketika sudah mengganggu perekonomian warga yang tinggal di daerah tersebut. Contoh gangguan ini adalah adanya pengeluaran ekstra dalam jumlah yang tidak sedikit untuk membeli air. Artinya pendapatan keluarga tetap namun pengeluaran harus bertambah. Gangguan bisa juga bisa terjadi karena menurunnya tingkat ketersediaan air menyebabkan penurunan pendapatan. Contoh gangguan ini adalah gagal panen karena air tidak tersedia. Artinya pengeluaran keluarga tetap namun pendapatan menurun.

 

Untuk tahun 2023 ini, para ahli iklim memprediksi akan terjadi fenomena cuaca el nino. Di Indonesia, el nino akan menyebabkan kekeringan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan el nino berpotensi menyebabkan kekeringan lahan pertanian seluas 560 ribu hektar hingga 870 ribu hektar.

 

Untuk saat ini, di awal musim kemarau, usaha untuk mengurangi potensi lahan kering adalah sulit. Karena bisa dikatakan tidak banyak pilihan kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengurangi luasan lahan kering dalam waktu yang singkat. Mungkin yang bisa dilakukan hanya modifikasi cuaca, yang membutuhkan dana dan sumber daya yang tidak sedikit.

 

Namun untuk tahun-tahun yang akan datang, ada banyak hal yang bisa dilakukan, baik secara individu mau pun secara kolektif. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan: (1) Menggunakan sumber air sesuai kebutuhan dan bertanggung jawab. Contoh tindakan yang tidak baik: membiarkan air kran mengalir tanpa termanfaatkan, membuang air minum yang baru diminum sedikit. (2) Menanam sebanyak mungkin pohon. (3) Memperbanyak daerah resapan air. Cara memperbanyak daerah resapan air adalah dengan mengurangi permukaan tanah yang tertutup cor, blok, plester, ubin atau pun aspal. Juga meresapkan air dari tempat mencuci.

 

(4) Memanfaatkan air hujan sekaligus mengurangi penggunaan air tanah. (5) Untuk lahan pertanian, tetap menggunakan air irigasi (dengan menggunakan pompa), dari pada mengambil air dari sumur. (6) Membuat kolam/waduk penampung air hujan. (7) Melindungi daerah resapan air. Mencegah kekeringan merupakan usaha bersama yang membutuhkan komitmen jangka panjang.

 

 

Share this Post