14
April
Sekolah mengupayakan agar toko sekolah bisa hidup dan berkembang. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana mengembangkannya. Jika semua pengeluaran sekolah ditagihkan kepada sekolah (TU), maka toko tidak akan mendapat keuntungan. Penilaian Sumatif Akhir (PSA) misalnya, pengeluarannya menjadi tanggung jawab panitia. Demikian dikatakan oleh Br. Yustinus Wahyu Bintarto, FIC, Kepala SMA Pangudi Luhur “St. Louis IX” Sedayu, dalam rapat rutin bulanan guru-karyawan, Sabtu (6/4).
Sekolah berharap agar konsumen yang dilayani bukan hanya dari sekolah semata, namun bisa juga dari luar sekolah. Dan jika memungkinkan sekolah akan mencari tambahan pendanaan untuk menambah komoditas toko. Misalnya alat tulis, kelengkapan seragam sekolah, termasuk seragam pramuka dan pakaian jawa.
Br Yustinus Wahyu menyebutkan bahwa pengembangan toko sekolah ini merupakan bentuk dari kewirausahaan sekolah. Kewirausahaan sekolah merupakan bagian dari usaha mencari tambahan pendapatan sehingga seharusnya merupakan hal yang penting. Kewirausahaan sekolah tidak melulu soal kantin namun juga bidang lain.